Kamis, 01 September 2016

Tax Amnesty Tak Sesuai Target, Pemerintah Sedang Panik



Tax amnesty melenceng dari tujuan awalnya, yakni untuk repatriasi aset menjadi meluas kemana-mana hingga berpotensi menyasar masyarakat lain yang rajin membayar pajak.

Pernyataan itu diucapkan Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid, seusai pelantikan anggota Parampara Praja di Kompleks Kepatihan, Selasa (30/8).
"Kami yang juga rajin bayar pajak bisa saja menjadi sasaran. Misalkan, punya mobil 5 tahun yang lalu tidak saya laporkan, saya sudah bayar pajak semuanya, apakah saya harus minta pengampunan? Itu kan aneh, bisa double taxation. Saya kira ini pemerintah lagi panik, sehingga hantam kromo," tandas Edy.
Menurut mantan Rektor UII Yogyakarta tersebut, tax amnesty mengakibatkan buah simalakama. Kebijakan tax amnesty tidak produktif bahkan kontraproduktif dari gagasan semula.
Dia menduga akan banyak yang mundur teratur agar tidak terlibat tax amnesti. Bahkan, Muhammadiyah melakukan judicial review karena kesalahan langkah.
"Saya sebagai ekonom memahami tax amnesty untuk mereka yang kaya dan punya aset di luar, supaya masuk ke Indonesia. Belakangan semua orang terkena, baik wajib pajak maupun gak wajib pajak pun kena," tegasnya.
Edy memberikan saran kepada pemerintah agar mengembalikan tax amnesty ke ide dasarnya, yakni repatriasi. Ia mengatakan saat ini kondisinya jauh panggang dari pada api, atau berbeda dari niat awal dengan realisasi. 


Panik Tax Amnesty, Pemerintah Hantam Kromo


 Tax Amnesty melenceng dari tujuan awalnya yakni untuk repatriasi aset menjadi meluas kemana-mana hingga berpotensi menyasar masyarakat lain yang rajin membayar pajak.
Pernyataan itu diucapkan Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid, seusai pelantikan anggota Parampara Praja, di Kompleks Kepatihan, Selasa (30/8/2016).
"Kami yang juga rajin bayar pajak bisa saja menjadi sasaran. Misalkan punya mobil 5 tahun yang lalu tidak saya laporkan, saya sudah bayar pajak semuanya, apakah saya harus minta pengampunan? itu kan aneh, bisa double taxation. Saya kira ini pemerintah lagi panik, sehingga hantam kromo," tandas Edy.
Mantan Rektor UII Yogyakarta tersebut mengimbuhkan, hal tersebut mengakibatkan buah simalakama. Ia menilai kebijakan tax amnesty tidak produktif bahkan kontraproduktif dari gagasan semula.
"Saya menduga akan banyak yang mundur teratur agar tidak terlibat tax amnesti. Bahkan Muhammadiyah melakukan yudisial review ini karena kesalahan langkah. Saya sebagai ekonom memahami tax amnesty untuk mereka yang kaya dan punya aset di luar supaya masuk ke Indonesia. Belakangan semua orang terkena, baik wajib pajak nggak wajib pajak pun kena," tegasnya.
Edy memberikan saran kepada pihak yang berwenang agar mengembalikan tax amnesty ke ide dasarnya yakni repatriasi.
Hal tersebut dilakukan agar tidak kontraproduktif. Ia mengatakan saat ini kondisinya jauh panggang dari pada api, atau berbeda dari niat awal dengan realisasi sekarang.
Sementara itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengutarakan hal yang senada. Mahfud mengatakan bahwa ia mendukung disahkan Undang-Undang nomor 11 tahun 2016 tentang tax Amnesty karena tujuan awalnya untuk menarik dana repatriasi di luar negeri yang nilainya lebih dari Rp 100 triliun.
‘’Saat itu saya diajak rapat dengan fraksi-fraksi. Waktu itu tujuannya untuk menarik hanya dana-dana besar dari luar negeri, tidak ada rakyat kecil,’’ terangnya di hadapan awak media.
Mahfud menjelaskan, bahwa target dana yang kembali ke dalam negeri dalam kurun waktu 9 bulan adalah Rp 165 triliun. Artinya, setiap bulan dana yang masuk sekitar Rp 17 triliun.
"Seandainya gagal, tidak apa-apa. Tetapi jangan rakyat yang dijadikan korban dan menjadi sasaran. Kita ikut berdosa,’’ tegas Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tersebut. 


Sumber : tribun Jogja
Gamis Katun Dan Pakaian Anak Ummu Nuriel
Sedia Baju Anak Branded dan Gamis Katun Jepang Murah Berkualitas
Pin BB : 27e3c74e
WA :+6282242318804
FB : Gamis Katun Dan Pakaian Anak Ummu Nuriel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan baik dan santun