Minggu, 18 September 2016

Rachmawati SP : Saya Tak Mau Gubernur Yang Berpihak ke Cukong



Lima tokoh nasional bertemu di kediaman Rachmawati Soekarnoputri, Jalan Jatipadang Raya Nomor 54A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 September 2016. Mereka adalah Amien Rais, Lily Chodidjah Wahid, Syarwan Hamid, Fuad Bawazier, dan Rachmawati.

Diskusi itu dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dan berakhir satu jam kemudian. "Kami berkumpul dalam rangka untuk membahas keselamatan bangsa," kata Rachmawati kepada wartawan di ruang tamunya. Menurut putri dari Presiden RI pertama itu, selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, mereka melihat banyak hal yang tidak sesuai dengan amanat konstitusi.

"Seperti, kita punya utang empat ribu triliun, banyak aset negara sudah digadaikan," ujar Rachmawati. Pendiri Universitas Bung Karno itu menduga tidak lama lagi aset itu akan dijual. Dia juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang perekonomian Indonesia yang dia nilai sudah morat-marit. Misalnya, Indonesia terancam mengalami defisit 3 persen.

Selain itu, mereka juga membahas tentang pelanggaran konstitusi mengenai dwikewarganegaran yang baru-baru ini menimpa Arcandra Tahar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilantik Jokowi. "Kok seolah kita tutup mata," ujar Rachmawati.

Lily Wahid menambahkan mereka sudah punya tim yang mengadvokasi pelanggaran dwikewarganegaraan itu. Selain itu, Rachmawati juga menyinggung perihal reklamasi di Teluk Jakarta. Dia menilai kebijakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan telah melanggar hukum. 

Rachmawati mengatakan Indonesia juga sudah dikuasai ribuan buruh Cina. Padahal, kata dia, tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi. Dalam diskusi itu, mereka sempat membahas tentang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Termasuk calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kalau saya mendengar, Pak Amien gak setuju Pak Ahok dijadikan gubernur," ucap Rachmawati. "Kami dari awal juga sudah lihat sepak terjang Ahok. Saya tidak ingin gubernur yang berpihak pada cukong."

Sumber : TEMPO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan baik dan santun